Wednesday, August 24, 2011

Tanda-Tanda Besar Kiamat: Tanda Dan Masa Matahari Terbit dari Barat

Firman Allah yang bermaksud:

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabbmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya kamipun menunggu (pula)”. (QS. Al-An’am : 158)

Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:
“Datang kepada kami Rasulullah saw. Dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari kiamat”.Lalu Nabi saw. bersabda:

“Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam a.s, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”. (Hadis Riwayat Imam Muslim)

Diriwayatkan daripada Abu Dzar, dia berkata, Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:

“Apakah kamu tahu kemanakah matahari ini akan pergi? Sesungguhnya ia adalah berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di bawah Arasy, maka ia segera bersujud, ia selalu dalam keadaan sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Naiklah kamu dan kembalilah ke tempat datangmu”, maka ia pun terbit dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat dia sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Kembalilah kamu ketempat datangmu”, maka iapun terbit dari tempat terbitnya, kemudian ia terus berjalan dan tak seorang manusia pun yang mempertanyakannya sehingga ia sampai ke tempat asalnya di bawah Arasy, maka dikatakan kepadanya: “Naiklah dan terbitlah kamu dari tempat terbenammu”, maka iapun terbit dari tempat terbenamnya, apakah kamu tahu bilakah hal itu akan terjadi? Itu akan terjadi pada waktu tidak akan berguna iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya atau belum pernah berbuat baik dengan imannya.”
(Riwayat Imam Muslim)

Pada hadis yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Bakar bin Mardawaih daripada ‘Abdullah bin Abu Aufa, berkata ia:


“Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan tiga malam kamu ini, apabila peristiwa itu terjadi maka ia akan diketahui oleh orang-orang yang sedang berbuat amal sunnat, dimana apabila salah seorang mereka membaca satu hizib (dari Al Qur’an) kemudian dia tidur, setelah bangun iapun membaca satu hizib lagi, kemudian ia tidur, dan ketika mereka melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak: “Ada apakah ini?”, maka mereka pun lari berlindung ke masjid-masjid dan tiba-tiba mereka melihat matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah sampai di tengah langit, iapun kembali dan terbit dari tempatnya, dia berkata, pada hari itulah imannya seseorang.”
tidak bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Kemudian ibnu Mardawaih bertanya dari jalur Sufian at Thauri dari Huzaifah, dia berkata, aku bertanya kepada Nabi, apakah tanda terbitnya matahari dari barat? Beliau menjawab, malam itu menjadi panjang, sehingga panjangnya seukuran dua malam.
Al Hafizh Abu Bakar Al Baihaqi dalam kitab “Al Ba’tsu Wa Annusyur” meriwayatkan suatu hadis dari Ibn Mas’ud dia berkata , pada suatu malam di majlisnya; apakah kamu telah membaca firman Allah:

“matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam”.(al Kahfi: ayat 86)

Apa maksudnya?”mereka menjawab Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui; dia berkata: Sesungguhnya jika matahari terbenam, dia sujud kepada Allah , mensucikanNya dan mengagungkanNya , dia berada dibawah arasy, maka apabila waktu terbitnya telah tiba, dia bersujud kepadaNya , mensucikanNya dan mengagungkanNya. Kemudian meminta izin. Lalu apabila matahari ditahan, dia sujud kepadaNya dan mengagungkanNya, Kemudian meminta izin daripadaNya. Lalu kepadanya dikatakan,”kamu datang dan akan ditahan selama dua malam, dia berkata; orang-orang yang melaksanakan solat malam itu terkejut.
“Dan Pada malam itu seorang laki-laki akan memanggil tetangganya: “Wahai saudara apakah yang telah terjadi terhadap kita pada malam ini? Aku telah tidur sampai puas dan akupun telah solat sampai penat”, kemudian dikatakanlah kepadanya (matahari): “Terbitlah kamu dari tempat terbenammu” dan itulah hari yang tidak berguna iman seseorang yang tidak pernah beriman sebelumnya atau berbuat baik dalam imannya.” (Kitab Ibnu Katsir)

Tanda-tanda terbitnya matahari sebelah barat, Rasulullah saw telah mengisyaratkan dalam hadis bahawa sebelum berlakunya fenomena tersebut malam menjadi semakin panjang iaitu satu malam bersamaan 2 hari/malam sehingga seluruh manusia terkejut dengan fenomena tersebut. Apakah terjadi sekali atau lebih fenomena tersebut seperti disebutkan dalam hadis iaitu malam menjadi panjang sehingga 2 malam dan tiga malam, Allah yang maha mengetahui.

Fenomena panjangnya waktu malam bersamaan 2 malam atau tiga malam tidak mustahil berlaku kerana diketahui kutub utara dan selatan siangnya memakan waktu hampir selama 6 bulan dan malamnya hampir bersamaan 6 bulan. Begitu juga fenomena matahari terbit sebelah barat, Sesungguhnya Allah maha kuasa membuat sesuatu atas kehendakNya.

Wallahu’alam.

LAIN-LAIN>>>

Rujukan:

1. Prof.Dr H. Mahmud Yunus: Tafsir Quran Karim; Klang Book Centre, 1992
2. Imam Muslim: Tarjamah Shahih Muslim Jilid IV; CV Asy Syifa Semarang, 1993
3. Ibnu Kathir : Malapetaka Bakal Menimpa Menjelang Kiamat; Darul Fajr,
cetakanke 2 ; 2004

4. http://www.gph.gov.sa/index.cfm?do=cms.quranexplorer

5. http://aljaami.wordpress.com/2011/02/26/tanda-kiamat-matahari-terbit-dari-barat/

Friday, August 19, 2011

Maksud hadis: “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan syurga bagi orang kafir”


Diceritakan bahawa pada suatu hari al-Hafiz Ibnu Hajar melewati sebuah pasar dengan rombongan besar dan keadaannya yang bagus, lalu seorang yahudi penjual minyak biji rami datang menyerangnya, pakaiannya berlumuran minyak, dia sangat kotor dan buruk.

Kemudian dia menangkap Ibnu Hajar lalu berkata: “Wahai Syeikh Islam! Bagaimana pendapatmu tentang sabda Nabi kamu yang mengatakan: “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan syurga bagi orang kafir”. (HR Muslim dan Tirmizi)

Penjara apakah yang engkau dapatkan dan syurga apakah yang saya peroleh? Al Hafiz Ibnu Hajar berkata “ Bagi saya berdasarkan kenikmatan(perbandingan) yang dijanjikan di akhirat, seolah – olah saya sekarang dalam penjara. Bagi anda berdasarkan azab(perbandingan) yang sangat pedih yang dijanjikan Allah di akhirat, seolah-olah engkau sekarang berada di dalam syurga”. Orang Yahudi itupun masuk Islam.

Apa yang dapat kita fahami dari kisah Ibnu Hajar R.H., seseorang Muslim, miskin atau kaya
kehidupannya jika dibanding dengan nikmat yang dikurniakan Allah di akhirat kelak seolah-olah dunia ini adalah penjara baginya, manakala bagi yang bukan muslim sekaya manapun mereka atau semiskin larat betapapun, dunia ini ibarat syurga bagi mereka dibandingkan azab seksaan yang amat dasyat di akhirat nanti. Serta perlu diingat, Islam tidaklah menolak kebendaan/material tetapi kelebihan/kekayaan yang dikurniakan Allah hendaklah digunakan pada jalanNya seperti pemberian zakat, sedekah, bantuan amal dan seumpamanya. Kehidupan Muslim yang dianjurkan Rasulullah s.a.w. adalah bersederhana dalam kehidupan tidak melampau atau berlebihan/pembaziran.

Wallahu,alam


Rujukan/Petikan:

Mutiara Tauhid Asas Akidah; Pustaka Al-Shafa; 2009